Cinta adalah sejenis tanaman yang bisa tumbuh dimana pun, kapan pun, juga pada siapa pun. Suatu ketika ia hadir menjadi sejenis pohon yang hanya tumbuh di tanah-tanah tertentu, seperti pohon zaitun atau kurma misalnya. Dimana kedua tanaman ini selalu membutuhkan suhu dan tempat khusus yang berbeda dengan tanaman-tanaman lainnya. Namun diwaktu yang lain, cinta terkadang tumbuh seperti tanaman unik, kadang seperti kaktus, kadang juga anggun seperti palem. Sehingga kamu dibuat terkesima atau justru sebaliknya justru sekedar angan-angan belaka? Kamu juga pasti bertanya-tanya apakah perasaanmu harus di ungkapkan atau tidak? Apakah konsekuensi-konsekuensi yang akan kamu terima jika kamu mengungkapkan perasaan? Bagaimana jika ia, temanmu juga memiliki perasaan yang sama? Bagaimana pula jika perasaan itu justru bersifat sepihak, dan hanya kamu yang
merasakannya? Pagi, siang, dan malam kamu tiba-tiba dilanda risau dengan berbagai pertanyaan. Suatu ketika terkadang kamu merasa yakin dengan perasaan itu. Namun diwaktu lain kamu kembali ragu dengan perasaanmu sendiri. Lantas apa yang harus dilakukan? Apakah menyimpannya atau justru mengungkapkan nya?
merasakannya? Pagi, siang, dan malam kamu tiba-tiba dilanda risau dengan berbagai pertanyaan. Suatu ketika terkadang kamu merasa yakin dengan perasaan itu. Namun diwaktu lain kamu kembali ragu dengan perasaanmu sendiri. Lantas apa yang harus dilakukan? Apakah menyimpannya atau justru mengungkapkan nya?
So, kamu tidak perlu merasa bersalah ketika jatuh hati dengan teman atau sahabat sendiri. Hanya saja saat mengalami situasi seperti itu, kamu tidak boleh asal dalam membangun hubungan. Sebaliknya kamu justru harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari hubungan tersebut. Mulai dari kemungkinan sama dan tidaknya perasaan yang kamu rasakan dengan temanmu,
hingga apa dampak dari hubungan percintaan bagi kalian berdua, jika kelak kalian putus hubungan. Dengan terlebih dahulu membuat pertimbangan-pertimbangan secara matang, maka kamu akan tahu secara pasti, apakah perasaan cinta yang kamu rasakan harus ditingkatkan ke dalam hubungan yang jauh lebih intim atau justru dibuang jauh-jauh.
hingga apa dampak dari hubungan percintaan bagi kalian berdua, jika kelak kalian putus hubungan. Dengan terlebih dahulu membuat pertimbangan-pertimbangan secara matang, maka kamu akan tahu secara pasti, apakah perasaan cinta yang kamu rasakan harus ditingkatkan ke dalam hubungan yang jauh lebih intim atau justru dibuang jauh-jauh.
Hal pertama adalah teliti sahabat kamu, apakah ia masih sendiri atau justru telah memiliki kekasih. Apabila ia sudah terikat dalam satu hubungan pernikahan atau pertunangan, sebaiknya buang jauh perasan itu. Jangan menjebak diri anda sendiri. Jadikan dia sebagai sahabat yang harus saling menghargai dan menghormati hubungan dengan yang lain. Tapi jika dia dan anda masih sendiri, lanjutkan saja. Hal kedua yang perlu pula kamu pertimbangkan adalah nilai persahabatan itu sendiri. Pikirkan baik- baik apakah dia lebih baik tetap menjadi sahabat atau kekasih. Banyak kasus yang membuktikan bahwa seorang sahabat bisa jauh lebih baik untuk tetap menjadi sahabat daripada kekasih. Perubahan menjadi kekasih justru akan ‘merusak’ banyak hal., entah karena perubahan sikap atau
Karena pengaruh orang – orang sekitar, kadang persahabatan tanpa romantika terasa jauh lebih indah, bermutu dan lebih langgeng. Kemudian kamu juga harus tahu apakah temanmu memiliki perasaan yang sama atau tidak dengan dirimu. Dengan begitu saat kamu mengungkapkan perasaan, kamu tidak akan mengalami patah hati sebab cintamu ternyata bertepuk sebelah tangan. Hal lain yang perlu kamu siapkan adalah jika mendapat penolakan. Apabila kamu tetap ingin mengubah suasana persahabatan menjadi cinta dengan sahabat sendiri, maka kamu harus siap menghadapi sebuah penolakan yang berakhir dengan perubahan hubungan yang menjadi hambar atau kikuk.
Meski kamu telah yakin dengan perasaanmu juga perasaan dirinya, usahakan kamu tidak terburu – buru. Jika kamu berdua sudah sangat dekat, jangan terlalu cepat mengambil langkah maju. Sekali kamu membawa suasana romantis dan dia pun merasakan hal yang sama, maka seluruh elemen dalam hidup kalian berdua akan berubah dan itu bisa menimbulkan konflik dan kejutan. Bersiap untuk yang terburuk. Sebenamya yang terburuk bukan hanya sekedar ditolak tetapi jika anda kehilangan dirinya sebagai sahabat dan sekaligus tidak pernah mendapatkannya sebagai kekasih karena perasaan anda kepadanya tidak terbalas. Banyak sahabat yang berubah menjadi kekasih dan itu adalah sesuatu yang indah. Namun hanya segelintir sebuah perpisahan cinta berujung dengan persahabatan. Memang segala kemungkinan bisa saja terjadi tapi ingat, sahabat merupakan sesuatu ‘bagian yang hilang’ yang selama ini kamu Cari. Jika kamu ingin mencintai sahabat sendiri, resiko terburuknya ialah bisa kehilangan sahabat secara utuh. Dalam hal ini, pikirkan seberapa berharganya persahabatan anda. Apakah lebih baik anda tetap menjadi sahabat sejatinya tanpa cinta atau menyatakan cinta padanya dengan resiko kehilangan dirinya ? Selamat mencoba. Semoga yang terbaik adalah yang menjadi pilihan anda. Sahabat atau Pacarnya, dan kalau bisa dua – duanya.